Monday, September 3, 2007

Kalut Karena Perkara Gaib

Suatu ketika Hasan Bashri datang ke rumah Rabi'ah Al Adawiyyah, menanyakan kesediaannya untuk dijadikan istri. Dalam cerita lain disebutkan bahwa di sana juga hadir Malik bin Dinar dan Tsabit bin Al Banani.

Diajukanlah empat pertanyaan oleh Rabi'ah yang harus dijawab sebagai syarat kesediaannya.

Pertama, "Menurut Tuan, kalau aku meninggal dunia, kematianku membawa ketetapan iman atau tidak ?."
Hasan Bashri menjawab, "Maaf, hal itu termasuk masalah gaib dan tiada yang tahu pasti selain Allah SWT."

Kedua, "Menurut Tuan, kalau aku disemayamkan dalam kubur lalu malaikan Munkar-Nakir menanyaiku, aku mampu menjawabnya atau tidak ?."
Hasan Bashri menjawab, "Maaf, itu juga termasuk masalah gaib."

Ketiga, "Pada saat manusia dihimpun di hari kiamat, aku termasuk yang akan menerima kitab amal dengan tangan kanan atau kiri ?."
Hasan Bashri menjawab, "Maaf, itu juga masalah gaib."

Keempat, "Menurut Tuan, aku termasuk golongan mana saat dipanggil, ahli surga atau ahli neraka ?."
Hasan Bashri menjawab, "Maaf, itu juga masalah gaib, hanya Allah SWT yang tahu."

Selanjutnya Rabi'ah Al Adawiyyah berkata, "Bagi orang yang masih kalut memikirkan empat perkara ini, bagaimana ada kesempatan berumah tangga ?."
Kemudian ia bertanya, "Ya Tuan Hasan, berapa bagiankah Allah menjadikan akal ?."
"Sepuluh, dengan rincian sembilan bagi pria dan satu bagi wanita," jawab Hasan Bashri.
"Lalu berapa bagian Allah menjadikan syahwat [nafsu] ?," tanya Rabi'ah kembali.
"Sepuluh juga, sembilan untuk wanita dan satu untuk pria," jawab Hasan Bashri.

Rabi'ah kemudian berkata,"Ya Tuan, kalau aku hanya dengan satu bagian akal saja mampu mengekang syahwat, tetapi Anda dengan sembilan bagian akal kenapa tidak mampu ?."
Mendengar ini, menangislah Hasan Bashri dan segera memohon ijin untuk pamit.

Hikmah cerita di atas :
Hawa nafsu selalu menghalangi manusia untuk taat kepada Allah SWT. Persiapkan diri untuk bisa memenangkan perang besar yaitu perang melawan hawa nafsu. Segera mohon ampun kepada Allah SWT jika lalai dan khilaf.

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-Noncommercial-No Derivative Works 3.0 Unported License

No comments: