Sunday, July 15, 2007

Keutamaan Bulan Rajab


Terjemah kitab Mukasyafat Al Qulub Al Muqarrib min ‘Allam Al ghuyub, bagian enam
Karya Syekh Abu Hamid Muhammad Al Ghazali


Salah satu bentukan kata rajab adalah kata tarjib yang berarti “pengagungan”. Rajab disebut pula sebagai “pencurahan”, karena Allah mencurahkan rahmatNya kepada orang-orang yang bertobat pada bulan Rajab dan mengalir cahaya-cahaya penerimaan atas amal seseorang. Rajab diartikan pula dengan “tuli”, karena tidak pernah didengar pada bulan itu nuansa pembunuhan dan peperangan. Konon Rajab merupakan nama sungai di surga, airnya lebih putih dibanding susu, manisnya melebihi manis madu, dinginnya lebih dingin dibanding es. Tidak akan ada yang meminumnya, kecuali orang yang berpuasa pada bulan Rajab.

Rasulullah SAW bersabda, “Rajab adalah bulan Allah, Sya’ban bulanku, dan Ramadhan bulan umatku.”

Menurut seorang sufi [ahli isyarah], kata Rajab terdiri dari tiga huruf, yakni huruf ra’, jim, dan ba’. Ra’ berarti rahmat Allah [rahmatullah], jim berarti dosa [jarm] dan jauhnya hamba [janabat al-ibad], dan ba’ berarti kebaikan Allah [birr Allah]. Seolah-olah Allah Berkata, “Aku Menjadikan dosa hambaKu berada di antara rahmat dan kebaikanKu.”

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa berpuasa pada tanggal 27 Rajab dicataat baginya pahala berpuasa selama enam puluh bulan. Hari itu merupakan hari pertama kali jibril turun membawa risalah kepada Muhammad SAW, dan pada hari itu pula Muhammad SAW melakukan Isra’ Mi’raj.”

Sabda Nabi SAW yang lain, “Ketahuilah bahwa bulan Rajab merupakan bulan Allah yang agung. Barang siapa berpuasa sehari di bulan ini dengan penuh keimanan dan penuh pengharapan, maka Allah akan mengabulkan keridhaanNya.” Bahkan, dikatakan, bahwa Allah mengistimewakan empat bulan, Dzulqa’dah, Dzulhijah, Muharram dan Ramadhan. Sebagaimana pernah diungkapkanNya dalam firmanNya QS At Taubah [9] ayat 36, “Di antaranya ada empat bulan yang mulia.” Tiga bulan dari empat itu berurutan, dan satu sendirian yaitu bulan Rajab.

Dikisahkan, seorang wanita di Baitul Maqdis, setiap hari di bulan Rajab membaca “Qul huwallahu Ahad”, QS Al Ikhlas [112], sebanyak dua belas ribu kali, sedangkan ia berpakaian dari kulit unta [yang kasar]. Ketika sakit ia berwasiat kepada anaknya agar ketika meninggal dikuburkan dengannya pakaian kulit unta tadi. Setelah meninggal anaknya menguburkannya dengan pakaian yang lebih baik kualitas dibanding bajunya tersebut. Lalu ia bermimpi ibunya berkata kepadanya, “saya tidak rela dengan apa yang engkau lakukan, karena engkau tidak melaksanakan wasiatku.” Dia pun terperanjat dari tidurnya dan mengambil pakaian kulitnya, lalu menggali kuburnya, namun tidak menemukan mayat ibunya. Dia terheran dan bingung lantass mendengar suara, “ketahuilah bahwa orang yang beribadah sungguh-sungguh dan taat di bulan Rajab tidak akan Kami tinggalkan sendirian.”

Diriwayatkan, bahwa malaikat pada dua pertiga malam hari jumat tidak henti-hentinya memohonkan ampunan kepada orang-orang yang berpuasa bulan Rajab. Diriwayatkan pula dari Anas r.a., Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa berpuasa tiga hari pada bulan yang mulia dicatat baginya pahala ibadah selama sembilan ratus tahun.” Anas r.a. berkata, “saya benar-benar telah tuli, jika saya benar-benar tidak mendengar kalimat tersebut dari Rasulullah SAW.”

Rahasia-rahasia ilmu, bulan mulia ada empat, malaikat terpilih ada empat, kitab suci yang utama ada empat, anggota wudhu ada empat, kalimat zikir yang utama ada empat, subhanalallah, alhamdulillah, la ilaha ilallah, dan Allahu akbar. Pokok hitungan pun angka ada empat : satuan, puluhan, ratusan, dan ribuan. Waktu juga ada empat : jam, hari, bulan dan tahun. Musim dalam setahun ada empat : semi, panas, dingin dan gugur. Iklim alam ada empat : panas, dingin, basah dan kering. Khulafa’ Al Rasyidun juga ada empat : Abu Bakar, Umar, Usman dan Ali.

Al Dailami meriwayatkan dengan Aisyah, beliau berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Allah mencurahkan kebaikan pada empat malam : malam idul Adha, malam Idul Fitri, malam nisfu Sya’ban, dan malam pertama bulan Rajab.”

Dia juga meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Umamah bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Doa pada lima malam ini tidak akan ditolak, yakni malam pertama bulan Rajab, malam nisfu Al Sya’ban, malam jumat, dan dua malam Idul Fitri dan Idul Adha.”

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-Noncommercial-No Derivative Works 3.0 Unported License

No comments: