Sunday, July 13, 2008

Benar [Ash Shidqu]


Firman Allah SWT :
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar [Shidqin].” [QS At Taubah : 119]

Diriwayatkan oleh Abdullah bin Mas’ud r.a. “Rasulullah SAW bersabda, seorang hamba akan senantiasa menjadi orang-orang yang benar dan mencari kebenaran sampai akhirnya dia telah menjadi orang benar di sisi Allah SWT. Seorang hamba akan terus berdusta dan mengejar kedustaan sampai akhirnya dia menjadi pendusta di sisi Allah SWT.”Disebutkan pula bahwa sesungguhnya Allah SWT berfirman kepada Nabi Daud a.s. “Wahai Daud, barang siapa yang membenarkan Aku dalam batinnya, Aku Membenarkannya di tengah-tengah makhluk sesamanya secara terang-terangan.”

Ketahuilah bahwa sesungguhnya kebenaran itu adalah tiang bagi suatu urusan. Dengan kebenaran itulah, sebuah urusan akan mencapai kesempurnaan dan dalam kebenaran pulalah terdapat sistem dari urusan itu. Kebenaran adalah derajat kedua dari kenabian yaitu sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah SWT sbb :
“... maka mereka bersama orang-orang yang diberi nikmat oleh Allah atas mereka dari para nabi, shiddiqin, syuhada dan orang-orang yang shaleh ...” [QS An Nisaa : 69]

“Benar” [Ash Shidqu] adalah seimbangnya antara batin dan lahiriah sehingga “orang yang benar” [Ash Shadqu] adalah benar dalam perkataannya, dan Shiddiq adalah orang yang benar dalam perkataannya, da dalam segala perbuatannya, serta benar dalam segala kondisinya.

Dikatakan pula bahwa barang siapa yang ingin agar Allah SWT senantiasa bersamanya, hendaklah dia konsisten dalam kebenaran, karena sesungguhnya Allah SWT bersama orang-orang yang benar.

Al Junadi r.a. berkata, “Orang yang benar akan berubah sebanyak empat puluh kali dalam sehari, dan orang-orang yang bersifat riya akan statis [tidak bergerak] dalam satu kondisi selama empat puluh tahun.:

Dikatakan pula bahwa “Benar” [Ash Shidqu] adalah mengatakan kebenaran dalam kehancuran. Disebutkan pula bahwa “Benar” [Ash Shidqu] adalah mengimplementasikan apa yang ada dalam batin dengan lisan. Disebutkan pula bahwa “Benar” [Ash Shidqu] adalah menjauhkan hal-hal yang haram dari sudut mulut perkataan. Disebutkan pula bahwa “Benar” [Ash Shidqu] adalah mematuhi Allah SWT dengan perbuatan.

Abu Said Al Qurasyi r.a. berkata, “Orang yang benar [Ash Shidqu] adalah orang yang bersiap untuk mati.”

“... maka inginkanlah kematian jika kamu orang-orang yang benar.” [QS Al Baqarah : 94]

“Benar” adalah benarnya ketauhidan yang disertai dengan niat. Hakikat dari “benar” adalah engkau mengatakan kebenaran dalam satu daerah yang tidak ada yang menyelamatkanmu, melainkan kebohongan.

Ada tiga hal yang tidak dapat menyalahkan orang-orang yang benar [Ash Shadqi], yaitu keindahan, wibawa dan kehormatan. Dzu Nun Al Mishri r.a. berkata, “Benar adalah pedang Allah SWT yang tidak diletakkan di atas sesuatu, melainkan pedang itu pasti memotongnya.”

Sahal bin Abdullah r.a. berkata, “Kesalahan pertama yang dilakukan oleh orang-orang yang benar [Ash Shadqu] adalah membicarakan diri mereka sendiri.”
Ketika Fath Al Mushii r.a. ditanya tentang “benar” [Ash Shidqu], dia memasukkan tangannya ke dalam tungku tukang besi dan mengeluarkan besi yang masih membara. Lalu besi yang masih membara itu diletakkan di atas telapak tangannya sampai akhirnya besi itu menjadi dingin. Dia pun berkata, “Inilah kebenaran.”

Harits Al Muhasabi pernah ditanya tentang tanda-tanda “benar” [Ash Shiqu] dan dia berkata, “Orang yang benar [Ash Shadqi] adalah orang yang tidak peduli atas segala pembicaraan orang lain demi kemashalatan hatinya. Orang yang benar adalah orang yang tidak suka membicarakan orang lain sedikitpun karena amal baiknya. Dan orang yang baik adalah orang yang benci apabila orang lain melihat kekurangan dalam amal perbuatannya karena kebenciannya itu justru akan menjadi bukti bahwa sesungguhnya dia masih senang dengan penghargaan di tengah-tengah manusia. Hal ini bukanlah sifat orang-orang yang benar.”

Barang siapa yang tidak mengerjakan fardhu kontinyu, tidak akan diterima fardhu yang bersifat sementara. Apakah fardhu kontinyu itu ?. Ia adalah Ash-Shidqu [Benar].

Apabila engkau mencari Allah SWT dengan benar, DIA Akan Memberikan kepadamu sebuah cermin, dimana engkau akan menyaksikan segala keajaiban dunia dan akhirat dalam cermin itu.

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-Noncommercial-No Derivative Works 3.0 License

No comments: