Samudra Sufi, Syekh Abdul Qadir Al Jailani
Berkatalah sang Syekh, ”Pada pandanganku, dunia ini ibarat fatamorgana, datang dan pergi, bersifat semu, menipu dan palsu. Karena itu, aku tidak pernah percaya kepadanya, dan sama sekali tidak terpikat olehnya, karena dia datang dan pergi begitu saja. Berkenaan dengan akhirat, di situ aku hanya sebentar saja. Bila aku telaah dan perhatikan keadaannya, ku temukan ada juga kekurangannya. Ia diciptakan untuk makhluk yang ciri-cirinya mirip dengan dunia ini. Di dalamnya aku melihat Allah telah menyediakan tempat untuk memuaskan segala keinginan dalam diri, yakni nafs, dan segala yang menyenangkan mata belaka. Kemudian aku bertanya pada diriku sendiri, ”apa yang diinginkan hati ini ? aku pun memalingkan wajahku kepada ”Tuan” yang Memiliki semua makhluk, yakni Maula, Pengolah, yakni Bari’, Pembuat, yakni Khaliq, dan Pencipta, yakni Muhdits. Apakah ada yang lain selain ”Tuan” ini ?.”
Apabila sang hamba secara sadar mengabdikan dirinya kepada Allah dan menghadapkan wajahnya hanya kepada Allah, Allah akan memberinya ganjaran yang utama, yaitu menggantikan kejahilan dengan ilmu, menggantikan rasa jauh dengan Allah menjadi rasa dekat denganNya, menggantikan sifat tertutup dengan sifat suka bergaul dan bersahabat, menggantikan kegelapan dengan Nur atau Cahaya yang terang benderang, dan seterusnya. Kemana ganjaran yang seperti ini dapat dicari bila tidak berasal dari Tuhan ? karena itu, perbaikilah dirimu supaya engkau termasuk dalam golongan orang yang diberikan karunia utama ini.
Wahai orang yang masih tidur, bangunlah.. karena banjir telah mengelilingimu. Siapa pemimpinmu ? kelak di hari kebangkitan, kamu akan dipanggil untuk memberi keterangan. Apa kitabmu ? siapa nabimu ? siapa gurumu ? siapa pendakwah [da’i] mu ?
Kamu tidak mempunyai hubungan kasih dengan Nabi ketika itu. Hanya orang yang selalu berhubungan kasih dengan Allah dan RasulNya pada hari itu tergolong orang yang bertakwa. Dimana takwamu agar kamu dapat mengatakan bahwa engkau kenal dan dekat dengan Nabimu.
Bukalah matamu sekarang juga. Lihatlah apa yang ada di hadapanmu. Pasukan yang siap menghukummu sedang menuju kepada kamu. Kamu akan ditarik untuk disiksa.
Wahai orang yang bodoh, kamu akan mati. Apa yang kamu usahakan hari ini akan lenyap. Kamu akan meninggalkan istri, anak, kerabat, rekan, handai taulan, rumah tangga, kebun halaman, dan sebagainya. Kamu akan diletakkan di tanah dan diluluhlantakkan. Kamu akan tinggal di dalam kubur bersama Malaikat Zabaniyah, yakni Malaikat penyiksa, ataupun Malalikat Rahmah, yakni Malaikat yang pengasih dan penyayang.
Masing-masing malaikat itu akan menjalankan tugasnya sesuai dengan takaran amal yang telah kamu lakukan. Malaikat Zabaniyyah yang bertugas menyiksa hamba Allah yang lalim akan menjalankan tugasnya tanpa belas kasihan. Dan Malaikat Rahmah akan mengasihani siapapun tanpa berlebihan. Mereka telah mengetahui tugasnya masing-masing dan tidak akan memberatkan atau meringankan, melainkan sesuai dengan apa yang sudah ditentukan.
Sadarkanlah dirimu, wahai manusia.. jangan sampai terlambat.. ingat waktunya akan tiba..
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-Noncommercial-No Derivative Works 3.0 License
Berkatalah sang Syekh, ”Pada pandanganku, dunia ini ibarat fatamorgana, datang dan pergi, bersifat semu, menipu dan palsu. Karena itu, aku tidak pernah percaya kepadanya, dan sama sekali tidak terpikat olehnya, karena dia datang dan pergi begitu saja. Berkenaan dengan akhirat, di situ aku hanya sebentar saja. Bila aku telaah dan perhatikan keadaannya, ku temukan ada juga kekurangannya. Ia diciptakan untuk makhluk yang ciri-cirinya mirip dengan dunia ini. Di dalamnya aku melihat Allah telah menyediakan tempat untuk memuaskan segala keinginan dalam diri, yakni nafs, dan segala yang menyenangkan mata belaka. Kemudian aku bertanya pada diriku sendiri, ”apa yang diinginkan hati ini ? aku pun memalingkan wajahku kepada ”Tuan” yang Memiliki semua makhluk, yakni Maula, Pengolah, yakni Bari’, Pembuat, yakni Khaliq, dan Pencipta, yakni Muhdits. Apakah ada yang lain selain ”Tuan” ini ?.”
Apabila sang hamba secara sadar mengabdikan dirinya kepada Allah dan menghadapkan wajahnya hanya kepada Allah, Allah akan memberinya ganjaran yang utama, yaitu menggantikan kejahilan dengan ilmu, menggantikan rasa jauh dengan Allah menjadi rasa dekat denganNya, menggantikan sifat tertutup dengan sifat suka bergaul dan bersahabat, menggantikan kegelapan dengan Nur atau Cahaya yang terang benderang, dan seterusnya. Kemana ganjaran yang seperti ini dapat dicari bila tidak berasal dari Tuhan ? karena itu, perbaikilah dirimu supaya engkau termasuk dalam golongan orang yang diberikan karunia utama ini.
Wahai orang yang masih tidur, bangunlah.. karena banjir telah mengelilingimu. Siapa pemimpinmu ? kelak di hari kebangkitan, kamu akan dipanggil untuk memberi keterangan. Apa kitabmu ? siapa nabimu ? siapa gurumu ? siapa pendakwah [da’i] mu ?
Kamu tidak mempunyai hubungan kasih dengan Nabi ketika itu. Hanya orang yang selalu berhubungan kasih dengan Allah dan RasulNya pada hari itu tergolong orang yang bertakwa. Dimana takwamu agar kamu dapat mengatakan bahwa engkau kenal dan dekat dengan Nabimu.
Bukalah matamu sekarang juga. Lihatlah apa yang ada di hadapanmu. Pasukan yang siap menghukummu sedang menuju kepada kamu. Kamu akan ditarik untuk disiksa.
Wahai orang yang bodoh, kamu akan mati. Apa yang kamu usahakan hari ini akan lenyap. Kamu akan meninggalkan istri, anak, kerabat, rekan, handai taulan, rumah tangga, kebun halaman, dan sebagainya. Kamu akan diletakkan di tanah dan diluluhlantakkan. Kamu akan tinggal di dalam kubur bersama Malaikat Zabaniyah, yakni Malaikat penyiksa, ataupun Malalikat Rahmah, yakni Malaikat yang pengasih dan penyayang.
Masing-masing malaikat itu akan menjalankan tugasnya sesuai dengan takaran amal yang telah kamu lakukan. Malaikat Zabaniyyah yang bertugas menyiksa hamba Allah yang lalim akan menjalankan tugasnya tanpa belas kasihan. Dan Malaikat Rahmah akan mengasihani siapapun tanpa berlebihan. Mereka telah mengetahui tugasnya masing-masing dan tidak akan memberatkan atau meringankan, melainkan sesuai dengan apa yang sudah ditentukan.
Sadarkanlah dirimu, wahai manusia.. jangan sampai terlambat.. ingat waktunya akan tiba..
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-Noncommercial-No Derivative Works 3.0 License
No comments:
Post a Comment